SINOPSIS
Seorang putri rupawan. Menatap kerlip bintang tak
berjumlah. Lalu berkata perlahan pada ayahandanya, `Seorang pangeran
datang dalam mimpiku, Ayah... Dia membawa lima belas pendar bintang.
Dipersembahkannya untukku. Tak terkata indahnya. Ditukarkannya dengan
hatiku. Dan aku ditinggalkannya kini.``Ah... itu hanya mimpi,
anakku...,` hibur Baginda.`Tapi hatiku telah raib. Bagaimana
menemukannya, Ayah?` Mata sang putri berkaca-kaca. `Takkan pernah aku
bisa tersenyum tanpa memiliki hati...`Baginda menghela napas berat. Tak
tahu lagi apa yang dapat dikata. Aih, Pangeran negeri khayal. Teganya
kau culik hati putri naifku... Ke mana harus kucari lima belas kerlip
bintang untuknya?Waktu boleh terus berjalan. Tapi penggalan dongeng Lima
Belas Pendar Bintang yang diciptakan Bunda tetap menjadi obsesi Selma.
Tak pernah ia berhenti berharap, hidupnya yang biasa-biasa saja akan
menjadi seindah dongeng. Lebih gilanya lagi, Selma benar-benar serius
menunggu seorang pangeran muncul dalam hidupnya untuk mempersembahkan
lima belas kerlip bintang untuknya.Harapan akhirnya menghampiri Selma
melalui dua cowok. Lewi, cowok serius ketua OSIS, kakak kelas Selma yang
sempurna. Dan Ruffian, cowok badung yang tergila-gila padanya namun
dibenci setengah mati oleh Selma.Lalu, ketika lima belas pendar bintang
menjadi syarat, siapakah yang mampu memetik dan mempersembahkannya untuk
Selma? Atau... haruskah Selma belajar menerima kenyataan pahit bahwa
hidup takkan pernah bisa seindah dongeng?
DETAIL